Jumat, 01 Oktober 2010

PANCASILA “SAKTI”



Pada waktu sedang maraknya pelaksanaan penataran P-4 pada era Orde Baru, Pancasila di antaranya diberi predikat “sakti.” Bahkan tanggal 1 Oktober diperingati sebagai “Hari Kesaktian Pancasila.” Timbul berbagai pendapat dalam masyarakat mengenai makna Pancasila sakti tersebut; apa yang dimaksud dengan sakti?


Apalagi akhir-akhir ini bangsa Indonesia mulai sadar diri betapa penting arti Pancasila untuk mendukung existensi negara-bangsa, sehingga Pancasila mulai diusung lagi ke permukaan, menjadi wacana di berbagai forum seminar dan diskusi. Bahkan kalau sejak reformasi tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila dilupakan, mulai tahun 2005, tanggal 1 Oktober diperingati lagi sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Oleh karena itu dipandang perlu untuk mendudukkan pengertian “Pancasila Sakti” secara proporsional, supaya tidak menimbulkan kesalah pahaman.


Sakti memiliki makna tidak terkalahkan, tidak dapat ditaklukkan. Sakti biasanya menjadi predikat bagi seseorang yang memiliki suatu kekuatan tertentu, baik fisik maupun non fisik, sehingga tidak akan terkena segala macam senjata baik senjata tajam maupun senjata yang tidak nampak. Dalam bahasa Jawa terdapat ungkapan; “ Ora tedas tapak paluning pande, sisaning gurendo,” menggambarkan seorang yang tidak akan terlukai oleh senjata apapun. Sakti merupakan kekuatan yang bersifat kemampuan bertahan diri dari segala macam ancaman dan gangguan.


Sangat erat dengan istilah sakti adalah “ampuh,” yang biasanya dipergunakan untuk memberikan gambaran mengenai kehebatan suatu senjata. Senjata yang ampuh adalah senjata yang memiliki daya hancur yang luar biasa, sehingga tidak ada satu obyekpun yang mampu untuk menahannya. Sebagai contoh keris Empu Gandring adalah sangat ampuh, tiada pandang bulu siapapun yang terkena oleh keris tersebut pasti lebur. Sebaliknya Tunggulametung yang pertama terkena keris tersebut kurang sakti sehingga tidak mampu menahan ke-ampuhan keris Empu Gandring. Kalau istilah sakti memiliki konotasi defensif, ampuh lebih bermakna ofensif atau proaktif, meskipun batas ini tidak kaku, bahkan dapat saling berganti.


Istilah sakti sering diberi padanan tangguh, perkasa dan sebagainya, merupakan istilah-istilah yang bombastis, lebih untuk konsumpsi politis, untuk maksud dan tujuan politik tertentu, oleh karena itu istilah tersebut tidak digunakan dalam uraian ini, dan lebih dititik beratkan pada ketepatan Pancasila bagi bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Baca.....

Minggu, 12 September 2010

met Lebaran



met lebaran ucapan puasa Sms Ucapan Puasa Ramadhan 2010. Sebentar lagi bulan Ramadhan Tiba. Tentunya bagi umat muslim diwajibkan untuk berpuasa dalam tuntunan rukun Islam.

nahh saya Sendiri mau ucapkan Marhaban Ya Ramadhan. Dan met Menjalankan Ibadah Puasa...

Sebagai umat muslim, sebelum menunaikan ibadah puasa kita diharuskan memiliki hati yang bersih agar puasa Ramadhan mendapat berkah dari Allah SWT

Maka Untuk itulah tidak salahnya blog gosip memberikan info sedikit SMS Ucapan Ramadhan yang bisa anda pakai. sebagai Ucapan SMS Ramadhan untuk permintaan maaf atau salam-salam pada teman atau saudara.



Baca.....

Rabu, 02 Juni 2010

Grebek Pancasila





Sebuah peringatan Hari Lahir Pancasila, yang didesain sebagai peristiwa budaya. Dilaksanakan oleh seniman-seniman Blitar, dengan sentuhan dan piranti etik dan estetika tanpa meninggalkan kekhidmadan dan makna sebuah upacara. Peringatan hari kelahiran Pancasila yang dulunya digali oleh the founding father Soekarno, diharapkan tidak hanya jadi perayaan berisi tepukan tangan riuh rendah dari masyarakat dan pelaku budaya
Dilaksanakan di alun-alun Kota Blitar setiap tanggal 1 di bulan Juni. Ritus Prosesi Grebeg Pancasila di Kota Blitar, berisi tiga mata acara pokok.

Di antaranya Upacara Budaya yang diselenggarakan di alun-alun Kota Blitar, Kirab Gunungan Lima yang dilaksanakan di beberapa jalan utama di tengah Kota Blitar, dan Kenduri Pancasila yang dilaksanakan di Makam Bung Karno. Jalannya Prosesi Grebeg Pancasila selain dikemas melalui sentuhan seni dan budaya juga dikolaborasikan dengan unsur-unsur sejarah yang menyertainya. Rekaman pidato Bung Karno berkumandang, disusul prosesi Gunungan Lima yang dikawal Prajurit Siji, Prajurit Enem, dan Prajurit Patang Pulih Lima.

Arak-arakan Gunungan Lima, sebagai penggambaran Lima Dasar Pancasila. Simbol gunungan itu dikawal Prajurit Siji, Prajurit Enem, dan Prajurit Patang Puluh Lima menandai hari lahir Pancasila, 1 Jumi 1945.

Selain pengawal Gunungan Lima, kirab ini juga diikuti Pasukan Bhineka Tunggal Ika dan diiringi Dayang Ayu dan Dayang Bagus. Arak-arakan Gunungan Lima berakhir di Makam Pencetus gagasan Pancasila Bung Karno, yang terletak di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Blitar. Akhir Prosesi ini disebut dengan Kenduri Pancasila. Puncak acara Kenduri ini berupa ngalap berkah.Gunungan Lima akan diberikan kepada para pengunjung dan masyarakat sekitarnya.
Baca.....

Senin, 24 Mei 2010

Selamat Jalan mbah Gesang




Dengan nama lengkap Gesang Martphartono, lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 1 Oktober 1917. Gesang dikenal sebagai “Maestro keroncong Indonesia” dengan lagu Bengawan Solo yang terkenal dan legendaris itu. Bukan saja lagu tersebut terkenal di dalam negeri Indonesia saja, di Jepang pun lagu Bengawan Solo sangat terkenal dan banyak digemari terutama oleh kalangan “sepuh” nya. Lagu Bengawan Solo diterjemahkan ke dalam setidaknya 13 bahasa dunia, termasuk diantaranya dalam terjemahan bahasa Inggris, bahasa Tionghoa, dan bahasa Jepang.

Jepang memberikan penghargaan kepada Gesang pada tahun 1983, atas jasanya dalam perkembangan musik keroncong. Bentuk penghargaannya diwujudkan dalam bangunan Taman Gesang di dekat Bengawan Solo. Pemeliharaan Taman Gesang ini didanai oleh Dana Gesang, sebuah lembaga di Jepang yang didirikan untuk Gesang

Maestro Keroncong Indonesia (Bengawan Solo)




SELAMAT JALAN GESANG.. RIWAYATMU INI SEDARI DULU JADI PERHATIAN INSANI


Baca.....